its all about me

' I must Learn to love the fool in me..The one who feels too much, talks too much, takes too many chances, wins sometimes and loses often, lacks of self-control, loves and hates, hurts and get hurts, promises and break promises, laugh and cries'

Minggu, 05 Juli 2009

Tentang Pemilu 2009

akhir2 ini profile saya memang dipenuh dengan hal2 yang berhubungan dengan pemilu. saya tidak masuk dalam salah satu tim sukses capres manapun tapi sebagai rakyat indonesia kali ini saya ingin masyarakat bisa berfikir terbuka demi nasib negara kita. mungkin dalam profile saya terkesan saya memihak pada satu presiden.tetapi semua itu ada dasarnya :). dan lebih kurang sama dengan comment yang saya copy paste dari kompasiana..kenapa saya copy paste?karena memang inilah dulu yang pernah saya rasakan..dimana saya dulu mendukung capres lain yaitu pak sby

Melek teknologi, internet ternyata tidak berbanding lurus terhadap penggunaan otak & logika dengan benar. Sudah sangat jelas peran pak JK, kalau pak JK adalh berbudi (pembohong), kenapa pak SBY diam saja? kenapa tidak dilaporkan pencemaran nama baik presiden yg kemudian menjadi kelihatan dg jelas tidak bisa berbuat banyak walaupun Jendral yg doktor???…..

Pengakuan terhadap kebenaran memang sangat sulit, bagi seseorang yang muup tingkat kualitas pendidikannya masih rendah. Pernyataan pro SBY yg cenderung menghujat toh tidak menghilangkan peran pak JK sbg “the real president”. Menghujat pak JK juga tidak merubah kedamaian & perdamaian yg dirasakan saudara2 kita di poso, ambon & aceh.

Sebagai seorang cewek, tadinya saya begitu bangga terhadap figur SBY yang sempurna, pintar, jenderal, gagah, halus, tindak-tanduk bak raja. akan tetapi sekian lama saya berusaha mencari tahu siapa pak SBY, siapa pak JK. akhirnya saya sadar. Manusia memang tidak ada yg sempurna, akan tetapi melihat, mencermati kelebihan & kekurangan pak JK. Tidak terbantahkan jauh lebih banyak kelebihannya.

Pak JK seorang Golkar, sy juga berusaha memahami & mencari tahu. Apa salahnya dengan Golkar. Golkar ORDE BARU adalah Golkar yg 70% (yg didukung ABRI, Birokrasi & Gol Golkar itu sendiri). Sangat aneh kalau masih mempermasalahkan Golkar. Kecenderungan bahwa orang2 korup atau yg suka menyalahgunakan kewenangan akan dengan mudahnya menjadi kutu loncat setelah Golkar memang tidak ada apa-apanya, Golkar tidak bisa membackup kepentingan2 pribadinya.

Dalam ajang Pilpres sangat jelas sekali, begitu minimnya pendanaan kampanye dr JK-WIN & Megapro begitu mencolok perbedaan dengan capres lain yg dg dana seperti unlimited walaupun kekayaannya paling sedikit.

Kita menjadi sangat yaqin bahwa pak JK adalah seorang yg sangat konsisten, mempunyai prinsip, istiqomah bukan seorang yg oportunis yg tiba2 pindah partai dan sok reformis, sok demokratis. Ibarat Golkar adalah negara dg masyarakat banyak yg korup, apakah kemudian negaranya dibubarkan? Ibarat Golkar sebuah rumah yg banyak tikusnya untuk menghilangkannya. Bahwa kemudian tikus2 menjadi sok demokrat, sok reformis berubah wujud pindah kerumah yg lain. Apakah kemudian rumahnya tetap harus dibakar??. Eksistensi Pak JK di Golkar, menjadikan sy semakin respect, tatkala melihat bahwa…anak-anaknya tidak serta merta menjadi pengurus DPP & menjadi anggota DPR.

Melihat kondisi bangsa saat ini, menjadi semakin jelas, yang kita perlukan adalah bukan sekedar simbol, akan tetapi pemimpin yg benar2 bisa bekerja. Walaupun tubuh, wajah tidak eye catching.

Saya sangat memaklumi, mungkin pak JK tidak akan menang, melihat kondisi tingkat kualitas pendidikan sebagian besar kawan2 kita masih sangat rendah. Dilihat dari tipikal yg bukan Pro JK yg biasa mengakses kompasiana seperti ini, apalagi kawan2 kita di desa & pedalaman.

Pak JK 2009 mungkin tidak akan menjadi Presiden. akan tetapi saya merasa bangga, bahwa saya telah bisa menggunakan, akal sehat saya, otak saya & hati saya untuk memilih dengan “BENAR”

Hidup JK for Presiden.

1 komentar:

M.F Tirta mengatakan...

Sepakat dalam hal ini..